Tunduk KEPADA TUHAN ALLAH

Jumat, 28 Oktober 2022

TUNDUK KEPADA ALLAH 
bukan Kepada Dukun

“Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” 
(Galatia 4:3-5).

Pada masa kecilnya, Jodi akan bersembunyi ada penjual ice cream yang mengendarai sepeda motor, bahkan jika dari kejauhan dia sudah mendengar bunyi khas penjual ice cream, maka dia akan bersembunyi. Hal ini dilakukan karena ucapan yang dia dengar dari orang tuanya bahwa setiap penjual ice cream itu adalah penculik. Namun setelah dia dewasa, dia menyadari bahwa itu bukanlah suatu kebenaran.
Rasul Paulus sangat sedih ketika megetahui jemaat Galatia yang sudah mengenal Yesus Kristus, berbalik memperhambakan diri kepada roh-roh dunia. Dia mengingatkan bahwa barang siapa yang sudah mengenal Kristus agar tidak diperhamba lagi oleh roh-roh dunia ini, karena mereka tidak lagi disebut hamba karena mereka sudah menjadi anggota keluarga Allah. Paulus mengingatkan bahwa kehadiran Yesus Kristus telah membebaskan manusia dari belenggu dosa, bahkan mengubah status mereka dari seorang hamba menjadi anak.

Kita sering memproklamirkan diri sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Namun, kenyataannya kita menomorduakan Tuhan dalam kehidupan. Saat ada masalah kehidupan, masih banyak dari kita yang lupa datang kepada Allah dan memilih  pergi ke dukun. Nas ini mengingatkan kita, agar tidak lagi mau diperhamba oleh dunia ini, karena kita adalah anak-anak Allah yang menerima ahli waris Kerajaan Allah, dengan syarat kita harus mau menderita bersama-sama dengan Yesus, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Yesus (Lih. Rm. 8:17). Amin (Peron)

Lagu: KJ. No: 9:1-2

Doa: Bapa sorgawi, jadikanlah kami sebagai anak-anakMu yang selalu tunduk atas apa yang engkau perintahkan. Amin

Kata-kata Bijak:
Tidak ada orang yang bertindak dengan kebijaksanaan sejati sampai dia takut (tunduk) akan Tuhan dan berharap pada belas kasihanNya (William S. Plumer)

Komentar

Postingan Populer